1. Pertunjukan gamelan
2. Ramayana Ballet Purawisata
3. Ramayana Ballet
4. Pertunjukan Wayang Kulit
5. Pasar Malam Perayaan Sekaten
6. Lampah Bisu Mubeng Beteng
7. Miyos Gongso
8. Kondor Gongso
9. Grebeg Keraton
Gamelan adalah musik
yang tercipta dari paduan bunyi gong, kenong dan alat musik Jawa lainnya. Irama
musik yang lembut dan mencerminkan keselarasan hidup orang Jawa akan segera
menyapa dan menenangkan jiwa begitu didengar.
2. Ramayana Ballet Purawisata
Ramayana Ballet
Purawisata merupakan tempat untuk menyaksikan Sendratari Ramayana yang
dipentaskan setiap hari tanpa henti sejak tahun 1976 dan telah mendapatkan
penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Alamat :
Jl. Brigjen Katamso,
Yogyakarta 55152 Indonesia
3. Ramayana Ballet
Sendratari Ramayana
adalah seni pertunjukan yang cantik, mengagumkan dan sulit tertandingi.
Pertunjukan ini mampu menyatukan ragam kesenian Jawa berupa tari, drama dan
musik dalam satu panggung dan satu momentum untuk menyuguhkan kisah Ramayana,
epos legendaris karya Walmiki yang ditulis dalam bahasa Sanskerta.
4. Pertunjukan Wayang Kulit
Seni pertunjukan yang
telah berusia lebih dari lima abad. Membawa kisah Ramayana dan Mahabharata,
pagelaran selama semalam suntuk ini menjadi ruang yang tepat untuk melewatkan
malam, berefleksi dan memahami filosofi hidup Jawa.
5. Pasar Malam Perayaan Sekaten
Pasar Malam Perayaan
Sekaten (PMPS) merupakan peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW, meningkatkan
syiar Islam, sebagai wadah kegiatan bisnis warga, serta dan sebagai media
promosi potensi Daerah Kabupaten Kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekaten
sendiri telah menjadi agenda tetap budaya pemerintah DIY yang rutin digelar
setiap tahun.
6. Lampah Bisu Mubeng Beteng
Ritual Lampah Bisu
Mubeng Benteng dilaksanakan setiap malam 1 sura (kalender Jawa), sebagai ajang
untuk refleksi diri di depan sang pencipta YOGYAKARTA - Ritual Lampah Bisu Mubeng
Benteng merupakan tradisi asli masyarakat jawa yang berkembang sejak abad ke-6
sebelum muncul kerajaan Mataram-Hindu Tradisi Mubeng Benteng kemudian
dilanjutkan pada masa kerajaan Mataram.
7. Miyos Gongso
upacara Miyos Gongso
digelar dalam serangkaian dengan kegiatan Sekaten, sementara dua perangkat
gamelan Keraton yang diarak tersebut masing-masing gamelan memiliki nama
tersendiri, yaitu Kyai Gunturmadu dan Kyai Nogowilogo.
Upacara Miyos Gongso
yang digelar setahun sekali ini dihadiri ratusan bahkan ribuan masyarakat yang
datang dari Yogyakarta dan sekitarnya, bahkan sebelum upacara dimulai warga
sudah memadati di luar pagar Pagelaran Keraton Ngayogyakarto.
8. Kondor Gongso
Upacara Kondur Gongso
merupakan prosesi kembalinya perangkat gamelan Kanjeng Kyai Guntur Madu dan
Kanjeng Kyai Nogo Wilogo dari Pagongan halaman Masjid Agung ke Gedung Gongso
Sri Manganti Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
9. Grebeg Keraton
Grebeg Keraton merupakan
upacara adat di Daerah Istimewa Yogyakarta yang diadakan sebagai kewajiban
sultan untuk menyebarkan serta melindungi agama Islam. Nama grebeg sendiri
berasal dari peristiwa miyos atau keluarnya dari dalam istana bersama keluarga
dan kerabatnya untuk memberikan gunungan kepada rakyatnya.